Catatan Redaksi: Kebijakan Energi Itu Bukan Seperti Tahu Bulat Digoreng Dadakan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com-  Di era ’80-an layar kaca televisi di Indonesia disuguhkan kuis menarik,” Berpacu Dalam Melodi”.

Berpacu dalam Melodi (disingkat BDM) adalah acara kuis Indonesia ciptaan Ani Sumadi yang bertemakan musik. Program ini merupakan adaptasi dari Name That Tune karya Harry Salter dan Roberta Semple Salter yang tayang di stasiun televisi NBC dan CBS di Amerika Serikat. Dengan penayangan yang terpisah di berbagai jaringan televisi antara akhir dekade 1980-an hingga pertengahan dekade 2020-an, acara ini merupakan salah satu acara kuis terpanjang di Indonesia, meski tidak berkesinambungan.

Di dalam kuis itu presenter kondang Koes Hendratmo diiringi grup musik Ireng Maulana hadir menghiasi layar kaca dan diproduksikan oleh Televisi Republik Indonesia (TVRI) pertama kalinya, kemudian bergeser ke stasiun Metro TV, pindah ke NET, Trans7, iNews, dan akhirnya ke MNC TV.

Well, di dalam kuis itu semua peserta disuruh menebak rangkaian nada. Di babak ini, home band pengiring seperti Ireng Maulana All Stars, Circadian, 7 Harmony, akan memainkan 5 (lima) lagu berbeda. Nah tugas kontestan adalah menebak judul lagu saja, dijawab secara berebutan dengan menekan tombol bel. Tentu saja, yang benar dapat 10 pon, dan yang salah hilang kesempatan menjawab lagu pada babak berikut.

Babak kedua, home band akan memainkan 5 lagu yang berbeda bergantian dan tiba-tiba berhenti. Nah, lagi-lagi tugas kontestan melanjutkan lirik lagu tersebut. Yang menang dapat 10 poin, yang kalah hilang kesempatan dan nihil nilai.

Pokoknya serulah kalau kita memutar-ulang kembali memori ataupun casset rekaman video dari acara BDM itu. Lantas, apa hubungannya dengan energi?

Energi adalah kemampuan untuk melakukan kerja atau menghasilkan perubahan. Dalam konteks industri energi, seperti yang mungkin menarik bagi Anda, energi sering dikaitkan dengan sumber daya seperti minyak bumi, gas alam, batu bara, bioetanol, dan energi terbarukan (matahari, angin, air). Energi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan industri karena menjadi dasar operasional hampir semua aktivitas manusia.

Apakah energi bisa dihasilkan dengan cepat? Tergantung pada jenisnya, energi bisa dihasilkan dengan cepat atau membutuhkan waktu lama. Berikut beberapa contoh:

Energi yang bisa dihasilkan dengan cepat:

Energi listrik dari baterai atau genset, bisa langsung digunakan begitu perangkat dihidupkan. Energi kinetik dari gerakan, seperti saat mengayuh sepeda atau melempar bola, energi langsung terbentuk.

Energi panas dari pembakaran, seperti saat menyalakan kompor gas atau mesin kendaraan berbahan bakar fosil.

Energi yang butuh waktu lama untuk dihasilkan:

Energi fosil (minyak bumi, batu bara, gas alam) dimana terbentuk dalam jutaan tahun dari sisa organisme yang terkubur.
Energi nuklir, memerlukan proses reaksi fisi atau fusi yang rumit dan terkendali.
Energi bioetanol atau biodiesel, harus melalui proses pertumbuhan tanaman, fermentasi, dan pemurnian sebelum bisa digunakan.

Kalau dalam industri energi, produksi dan distribusi juga menentukan kecepatan energi bisa dihasilkan dan digunakan. Misalnya, listrik dari PLTU bisa dihasilkan terus-menerus, tetapi butuh waktu jika harus membangun pembangkit baru.

Energi itu bukan kuis. Tidak bisa energi ditebak atau dirancang secara sepenggal-sepenggal, disajikan secara asal. Kebijakan penguasa terhadap energi yang ada di negara ini, tidak boleh asal. Salah melangkah atau menjawab, kalau di kuis BDM, tidak dapat nilai.

Misalkan, ketika kebijakan memakai energi X diumumkan penguasa, ternyata kebijakan itu malah menghambat kenikmatan manusia mendapatkan energi dengan bebas dan terjamin.

Cilakanya, ketika kebijakan itu salah dirumuskan, maka dikhawatirkan imbasnya terhadap anak-cucu-cicit. Kalau sudah begini, siapa disalahkan?

Ingat, kebijakan energi itu bukan seperti abang-abang tukang tahu bulat yang menggoreng tahunya bulat-bulat dan dalam keadaan panas disajikan ke pembeli. Harus ada pemikiran matang, memakai periskop kapal selam, helicopter view untuk menetapkan kebijakan energi.

Berpacu Dalam Energi….Siapa takut…

Godang Sitompul, Pemimpin Redaksi