Jakarta, Ruangenergi.com – Komunitas Pensiunan Pertamina (KP-2) kembali akan menyelenggarakan webinar secara terbuka dengan menggandeng Universitas Indonesia Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM).
Dengan menetapkan judul “Pandemi Corona apakah dapat berulang kembali..?”, Ketua Umum Komunitas Pensiunaan Pertamina, Luluk Harijanto, mengatakan penyakit menular berubah dan berkembang dari waktu ke waktu menyebar dari satu tempat ketempat lainnya.
Menurutnya, negara Indonesia sebagai negara dengan posisi geografis, kegiatan sosial ekonomi dunia yang tinggi, rawan wabah seperti halnya pandemi covid19.
“Lantas apakah Indonesia mampu menangkal ancaman pandemi tersebut.? Lalu, apakah kegiatan sosial ekonomi harus terganggu.?,” kata Luluk dalam informasi penyelenggaraan webinar tersebut, (18/02).
Sebagai informasi, Webinar tersebut akan diselenggarakan pada, Sabtu, 20 Febuari 2021, Pukul 13.00 WIB – 17.00 WIB. Melalui aplikasi Zoom dengan Zoom ID : 847 6990 2726, dengan Passcode : pertamina1.
Dengan menghadirkan pembicara tunggal, yakni Prof. dr. Umar Fahmi Ahmadi M. P.H., Ph.D.
Diketahui Prof. dr. Umar Fahmi, pernah menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi baik di dalam dan di luar negeri, yakni :
– Dokter FK Universitas Indonesia.
– M.P.H- University of the Philippines.
– Ph.D Australian Environmental Studies Griffith Universty 1995.
– (KSA) V Lemhannas.
Selain itu, Prof. dr. Umar Fahmi juga pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Depkes RI. Kemudian, Kepala Badan Litbang Depkes RI; Rektor Institut Kesehatan Indonesia-Jakarta 2015-2020; Adjunct Professor Griffith University, danb lain-lain.
Luluk kembali mengatakan, secara global masih akan banyak calon penyakit menular baru yang akan muncul, setelah Corona Virus Disease 2019 ini.
“Lalu, apakah Indonesia bisa terancam wabah penyakit infeksi baru lagi.? Apakah Indonesia mampu menangkal berbagai ancaman tersebut.? Bagaimana kegiatan sosial ekonomi dapat berjalan seperti biasa.?,” tandasnya seraya ingin segera mendapatkan jawaban tersebut dari Prof. dr. Umar Fahmi.
