Hanya 9 Kargo LNG Laku

Jakarta,ruangenergi.com- Kargo gas alam cair (LNG) periode Januari hingga Oktober 2020 tercatat ada 12 uncommited cargo (UC).

Hanya 9 UC telah mendapatkan pasar spot (spot market). Sedangkan 3 UC dalam proses penetapan alokasi dan harga oleh Menteri Esdm Arifin Tasrif.
“Periode Jan-okt ada 12 UC yang telah dipasarkan.. 9 telah mendapat penetapan alokasi dan harga oleh MESDM, 3 dalam proses,” kata sumber ruangenergi.com

Pembeli 9 UC ini kebanyakan para trader LNG dunia yang sering mengambil/membeli kargo LNG Indonesia.

Kargo Tahun 2019

Dalam catatan ruangenergi.com,pada tahun 2019, SKK Migas memasarkan 229,1 standar kargo LNG yang tersebar dengan rincian 168,6 kargo ke pasar ekspor dan 60,5 kargo ke pasar domestik.

Adapun pasokan LNG berasal dari kilang Bontang sebanyak 111,7 kargo dan kilang Tangguh sebanyak 117,4 kargo.

Sementara itu, pada tahun ini SKK Migas menargetkan produksi LNG sebanyak 211,9 standar kargo, yakni dari Kilang Tangguh 122,3 standar kargo dan Bontang 89,6 standar kargo. Target produksi LNG ini lebih rendah dari realisasi produksi ataupun target tahun lalu.

Sebelumnya, target produksi LNG 2019 mencapai 252 standar kargo yang berasal dari Kilang Tangguh sebanyak 120 standar kargo dan Kilang Bontang 132 standar kargo. Arief menambahkan seluruh volume produksi LNG yang telah direncanakan telah terkontrak atau tidak ada sisa kargo (uncommitted cargo).

Namun potensi tambahan produksi yang terbuka menyebabkan adanya uncommitted cargo. “Kira-kira ada 5 kargo (uncommitted) yang datang dari produksi Mahakam yang lebih banyak. Hanya saja, hitungan ini belum masuk dalam rencana kerja,” kata Arief. Selain pemasaran LNG, SKK Migas juga mendorong penyaluran gas pipa dapat sesuai kontrak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *