SKK Migas Siapkan Skenario Perubahan Jadwal Pengiriman Kargo LNG

Jakarta,ruangenergi.comKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) beserta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) gelar rapat bersama membahas langkah yang akan dilakukan terhadap ekspor LNG dari Indonesia kepada para pembeli.

SKK Migas dikabarkan tengah menyiapkan skenario perubahan jadwal pengiriman LNG dari Indonesia, khususnya dari Kilang LNG Tangguh pasca adanya kerusakan di Train 2 beberapa waktu lalu.

“Karena produksi yang terganggu, jadwal muat ke lng vessel juga berubah, yang berakibat perubahan jadwal delivery ke pembeli akhir. Dari awal bulan ini sudah ada kargo-kargo LNG yang diubah jadwalnya oleh SKK Migas.Yang terganggu hanya dari Tangguh,” kata sumber ruangenergi.com,Selasa (18/5/2021) di Jakarta.

Ruangenergi.com mendapatkan informasi BP Berau Ltd selaku operator Kilang LNG Tangguh melaporkan adanya tripped di Train I dan Train II sejak 8 Mei 2021. Pada 10 Mei 2021, dilaporkan bahwa Train-1 continue ramp up, di 700m3 dan Train-2 LNG drop 15:50 WIT, proses ramp up.

Tangguh LNG merupakan suatu pengembangan dari enam lapangan gas terpadu yang terletak di wilayah Kontrak Kerja Sama (KKS) Wiriagar, Berau dan Muturi di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Tangguh mulai berproduksi pada tahun 2009, hanya empat tahun setelah memperoleh persetujuan dari Pemerintah. Kini, Tangguh telah beroperasi sesuai kapasitasnya, dan pengembangan sedang berlangsung untuk menambah satu kilang LNG baru (Train 3) lagi di Tangguh.

Cadangan gas ditemukan pada pertengahan tahun 1990-an oleh Atlantic Richfield Co. (ARCO). Tangguh LNG dioperasikan oleh BP Berau Ltd. (100% milik bp). Anak perusahaan lain milik bp lainnya dalam pengembangan Tangguh LNG ini adalah BP Muturi Holdings B.V., BP Wiriagar Ltd. dan Wiriagar Overseas Ltd. sehingga membuat bp memiliki 40.22% kepemilikan di Tangguh LNG

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *