Jakarta, Ruangenergi.com – Komitmen Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang termasuk dalam Zona 5 Regional Jawa Subholding Upstream dalam menerapkan Energi Baru Terbarukan (EBT) berhasil pecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI), pada Kamis (11/08).
Sebanyak 2 piagam penghargaan berhasil dikantongi, antara lain rekor Anjungan Lepas Pantai Pertama yang Seluruhnya Beroperasi Menggunakan Energi Surya dan rekor Fasilitas Produksi Migas dan Pemasangan Panel Energi Surya Terbanyak.
Salah satunya di platform AVSA, 20 unit solar panel diberdayakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan sumber listrik di anjungan ini, dengan total daya yang dihasilkan sebesar 8,2 kWp. Saat ini Anjungan AVSA 100 persen memanfaatkan energi dari panas matahari dan beroperasi tanpa menggunakan energi fosil. Atas konsistensi ini, PHE ONWJ didaulat sebagai Anjungan Lepas Pantai Pertama yang Seluruhnya Beroperasi Menggunakan Energi Surya.
Sementara rekor kedua diperoleh PHE ONWJ melalui implementasi Program EBT dengan memanfaatkan 864 unit solar panel yang terpasang di fasilitas produksi migas di Blok ONWJ di Lepas Pantai Utara Provinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Adapun rinciannya, 844 unit solar panel dipasang di fasilitas produksi off-shore dan 20 unit solar panel di daratan, yang telah dipasang sejak tahun 1971 hingga sekarang. Atas keberhasilan ini PHE ONWJ mendapatkan penghargaan MURI atas rekor Fasilitas Produksi Migas dan Pemasangan Panel Energi Surya Terbanyak.
General Manager PHE ONWJ, Achmad Agus Miftakhurrohman mengatakan, pencapaian ini salah satu bentuk komitmen PHE ONWJ dalam mendukung program pemerintah terkait penerapan Energi Baru Terbarukan (EBT). “Semoga upaya ini terus dapat ditingkatkan di masa mendatang,” harapnya.
Sementara itu Direktur PHE ONWJ, Wisnu Hindadari, memberikan apresiasi atas capaian ini. Dia berharap hal ini dapat menambah motivasi Perwira Pertamina dalam menjalankan amanah dari pemerintah, termasuk memenuhi target produksi migas.
“Berkat kerja tim yang solid, PHE ONWJ mampu mencatatkan kinerja baik bahkan melebihi dari target. Selama periode Januari hingga Juli 2022, realisasi produksi minyak PHE ONWJ mencapai 27.591 Barrel Oil Per Day (BOPD) atau sebesar 116%, dan produksi gas bumi berkisar di angka 78,1 Million Standart Cubic Feet per Day (MMSCFD) atau mencapai 105%,” paparnya.
“Kami berkomitmen memberikan kontribusi terbaik untuk mendukung terwujudnya ketahanan energi sekaligus transisi energi dengan mengutamakan sumber energi terbarukan dan teknologi rendah karbon,” lanjut dia.
Seperti diketahui, sejak tahun 2011, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) berkolaborasi dalam membangun infrastruktur EBT sebagai bagian dari upaya pemerintah dalam melakukan transisi energi di Indonesia. Salah satu program yang sudah dilakukan antara lain penyediaan lampu tenaga surya hemat energi.
Indonesia menargetkan pencapaian bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen di tahun 2025. Hal tersebut disampaikan Direktur Perumusan Kebijakan Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Encep Sudarwan melalui laman Kemenkeu, Juli lalu.
Menurutnya, dengan transisi energi ini, diharapkan dapat mengurangi penggunaan sumber energi dari fosil dan lebih banyak menggunakan EBT.
“Kebijakan transisi energi ini menjadi concern global sebagai solusi atas isu perubahan iklim melalui pemanfaatan energi bersih secara meluas,” pungkasnya.(Red)