Direktur Energy Watch, Mamit Setiawan

Hindari Polemik, Perkuat Komunikasi

Jakarta, Ruangenergi.com – Terkait dengan meruginya Pertamina di semester 1 (satu) 2020 sebesar Rp 11.3 T mendapatkan berbagai macam reaksi baik itu di internal Pertamina maupun di masyarakat luas.

Terlebih, Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mengatakan bahwa dia tidak menerima laporan keuangan dari dewan Direksi. Bahkan Ahok menyampaikan bahwa dari Januari 2020, dia sudah meminta dilakukan audit investigasi.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Executive Energy Watch, Mamit Setiawan, meminta agar jajaran komisaris dan jajaran DireksiĀ  untuk lebih intens dalam berkomunikasi.

“Saya kira tidak perlu saling memojokan para pihak, yang perlu adalah komunikasi yang intens antara jajaran komisaris dan jajaran direksi. Tidak perlu menyalahkan pihak-pihak tertentu,” terang Mamit dalam keterangan tertulis, Kamis (27/08).

Mamit mengatakan, ditengah situasi sulit seperti saat ini, dibutuhkan kerjasama team yang solid mulai dari jajaran Komisaris, Direksi, Sub holding dan juga para pekerjaan Pertamina, sehingga pendapatan Pertamina bisa positif kembali.

“Pertamina sebagai perusahaan terintegrasi dari Hulu sampai Hilir harus solid dan kondusif. Harmonisnya hubungan internal Pertamina terutama jajaran BOC dan BOD saya kira merupakan ke harusan karena bisa mempengaruhi kinerja Pertamina,” ungkapnya.

Lebih jauh, Mamit menyarankan, agar rapat antara dewan komisaris dengan dewan direksi diadakan secara rutin dan terjadwal.

“Saya yakin Pertamina sudah ada mekanisme rapat BOC dan BOD yang rutin diselenggarakan. Agar maksimalkan koordinasi dan komunikasi dalam meeting-meeting tersebut,” tandas Mamit.

Sebelumnya, Komisaris Utama Pertamina menyampaikan bahwa dirinya tidak mendapatkan laporan dari dewan direksi.

Padahal sebagai dewan pengawas berhak mendapatkan laporan audit investigasi dari dewan direksi secara utuh untuk melihat kondisi perusahaan masih sehat atau sedang sakit karena harus menelan kerugian besar.

“Jadi sejak Januari sudah ada audit investigasi yang kami minta, termasuk perubahan sistem tapi tidak dikasih. Silahkan tanya ke direksi,” ungkap Ahok, di Jakarta.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *