Jakarta,ruanenergi.com-Reorganisasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sudah dilakukan dengan menempatkan pejabat di dalam organisasi baru di satuan kerja tersebut.
Ruangenergi.com bertanya ke sejumlah pihak meminta tanggapan atas terbentuknya struktur baru di SKK Migas itu,
SKK Migas diharapkan berperan dalam menjadikan gas sebagai jembatan dalam transisi energi kita ke depan.
Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Satya Widya Yudha berharap penataan organisasi di SKKMigas bisa mewujudkan visi dan misi SKK Migas terkait pencapaian 1 juta barrel of oil dan 12 BSCFD Gas di tahun 2030.
SKKMigas makin berperan dalam menjadikan gas sebagai jembatan dalam transisi energi kita kedepan
“Iya betul dan perlu dibarengi dengan pembangunan infrastruktur domestik agar banyak terserap di dalam negeri dengan demikian berkontribusi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kedepan,”kata Satya kepada ruangenergi.com,Selasa (06/12/2022) di Jakarta.
Bagi Indonesia Petroleum Association, terbentuknya organisasi baru di tubuh SKK Migas bisa fokus untuk menaikkan produksi serta menurunkan emisi karbon di industri minyak dengan cara yang lebih mencari terobosan dan bukan BAS (business as usual).
“Harapannya kita bisa fokus untuk menaikkan produksi serta menurunkan emisi karbon di industri minyak dengan cara yang lebih mencari terobosan dan bukan business as usual,” kata Direktur Executive Indonesia Petroleum Association(IPA) Marjolijn Wajong kepada ruangenergi.com,Selasa (06/12/2022) di Jakarta.
IPA lanjut Marjolijn, berharap SKK Migas bisa secepatnya menyukseskan penyelesaian amandemen Undang-Undang Migas di DPR-RI.
