SKK Migas Pastikan Hingga Saat Ini CPGL Belum Laporkan Siapa Pembeli Blok Corridor

Jakarta,ruangenergi.com-Conocophillips (Grissik) Limited/CPGL hingga saat ini belum melaporkan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) siapa saja yang sudah buka data room atas blok Corridor yang akan di farm out oleh perusahaan tersebut.

SKK Migas mengingatkan, jikalau ada proses pengalihan kepemilikan saham atas suatu blok migas yang dioperasikan oleh kontraktor kontrak kerjasama minyak dan gas (K3S), maka partner baru ataupun pemilik baru wajib disampaikan ke SKK Migas.

“Sampai saat ini CPGL tidak kasih tahu siapa saja yang buka data room. Nah ketika sudah ada partner baru maka wajib disampaikan ke SKK Migas ya,” kata Kepala Divisi Perencanaan Eksplorasi SKK Migas Shinta Damayanti kepada ruangenergi.com akhir pekan lalu,di Jakarta.

Ruangenergi.com mendapatkan informasi bahwa ConocoPhillips berusaha untuk menjual sahamnya di blok gas darat raksasa Corridor di Indonesia yang diperkirakan bernilai lebih dari $1,5 miliar. Namun, mengingat skala proyek dan ketidakpastian seputar masa depannya, perusahaan asal Amerika Serikat itu dikabarkan  berjuang untuk menemukan pembeli.

Menanggapi hal tersebut,Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips Taufik Ahmad hanya menjawab singkat:

“Untuk saat ini, kami masih belum ada keterangan tambahan.,” ujarnya seraya menyertakan emoticon tangan dilipat pertanda memohon maaf.

Dalam catatan ruangenergi.com,Conocophillips (Grissik) Limited (CPGL) dikabarkan mengajukan permohonan membuka data room blok Corridor (Corridor Block PSC) kepada Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM).

CPGL mengoperasikan Corridor Block PSC, di mana ConocoPhillips memegang 54 persen saham. Aset yang berlokasi di Sumatera Selatan itu terdiri dari lima lapangan minyak dan tujuh lapangan gas bumi. Lapangan penghasil minyak utama adalah Suban Baru dan Rawa, dan ladang gas utama adalah Suban, Sumpal dan Dayung. Gas alam yang dihasilkan dari blok tersebut dijual melalui kontrak jangka panjang ke pasar domestik dan Singapura.

Corridor block share-nya mau di farm out oleh Conocophillips. Nah mereka sudah mengajukan permohonan membuka data room ke Ditjen Migas,” kata sumber ruangenergi.com, Selasa (18/05/2021).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *