5 Hal Tentang Pembangkit Listrik Panas Bumi

Jakarta, RuangEnergi.Com- Salah satu BUMN Energi yang mendapat penugasan dari pemerintah untuk memanfaatkan energi panas bumi adalah PT Geo Dipa Energi (GDE).
Saat ini GDE telah mengoperasikan Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Patuha 1 dengan kapasitas 55 MW dan unit 2 akan dikembangkan 55 MW. PLTP ini telah menjaga keandalan listrik Bumi Pasundan. Sementara itu, PLTP Dieng 1#55 MW dan 2#55 MW menjadi tulang punggung untuk pasokan listrik di wilayah Jawa Tengah.

Sebagai salah satu Special Mission Vehicle dibawah Kementerian Keuangan, PT Geo Dipa Energi juga ditunjuk untuk melakukan Government Drilling di beberapa daerah seperti Wae Sano, Nage, Jailolo, dan Bituang.

Berikut istilah panas bumi dan proses pengolahannya sampai menghasilkan energi listrik

1. Energi panas bumi juga dikenal dengan nama energi geothermal yang berasal dari bahasa Yunani. Dalam bahasa Yunani kata “geo” memiliki arti bumi dan kata “thermal” memiliki arti panas jadi ketika digabungkan kata geothermal memiliki arti panas bumi. Energi panas bumi sendiri dihasilkan dan disimpan di dalam inti bumi. Jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil, panas bumi merupakan sumber energi bersih dan hanya melepaskan sedikit gas rumah kaca.

2. Menurut UU No. 27 Tahun 2003 Tentang Panas Bumi, sumber daya panas bumi adalah suber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem panas bumi dan untuk pemanfaatannya diperlukan proses penambangan yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkitan tenaga listrik atau pemanfaatan langsung lainnya.

3. Salah satu pemanfaatan enegi panas bumi adalah untuk menghasilkan energi listrik. Pemanfaatan energi panas bumi untuk pembangkit listrik secara garis besar dilakukan dengan cara melihat resource dari panas bumi tersebut.

4. Apabila suatu daerah memiliki panas bumi yang mengeluarkan uap air (steam), maka steam tersebut langsung dapat digunakan. Steam tersebut secara langsung diarahkan menuju turbin pembangkit listrik untuk menghasilkan energi listrik. Setelah selesai steam tersebut diarahkan menuju condenser sehingga steam tersebut terkondensasi menjadi air. Air ini selanjutnya di recycle untuk menjadi uap lagi secara alami. Namun, bila panas bumi itu penghasil air panas (hot water), maka air panas tersebut harus di ubah terlebih dahulu menjadi uap air (steam). Proses perubahan ini membutuhkan peralatan yang disebut dengan heat exchanger, dimana air panas ini dialirkan menuju heat exchanger sehingga terbentuk uap air.

5. Sekitar 40% cadangan energi geothermal dunia terletak di Indonesia. Diperkirakan memiliki cadangan-cadangan energi panas bumi terbesar di dunia. Cadangan energi panas bumi yang terbesar terletak di wilayah barat Indonesia dimana ada permintaan energi yang paling tinggi: Sumatra, Jawa dan Bali.
Sulawesi Utara adalah provinsi yang paling maju dalam penggunaan geotermal untuk energi listrik: sekitar 40% dari pasokan listriknya didapat dari energi geothermal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *