Jakarta,ruangenergi.com-Komisaris Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN Amien Sunaryadi bercita-cita bisa mengolah sampah plastik bukan saja menjadi listrik, namun bisa menjadikan bahan bakar minyak jenis solar (high speed diesel) dari sampah tersebut.
Sampah plastik jauh lebih berbahaya daripada polusi pembangkit listrik tenagas diesl skala kecil. Di pelupuk mata kita ada problem lingkungan (polusi) yang maha besar.
“Ini problem yang ada di pelupuk mata. Kita semua pasti juga kontribusi terhadap munculnya problem ini ha ha ha ha..Dulu waktu ngumpul dengan temen yang bisa mengolah sampah plastik menjadi BBM solar, aku bikin analisa seperti ini. Kalau ini bisa dijalankan, sampah harian DKI Jakarta akan bisa dimusnahkan dengan cara ini,” kata Amien Sunaryadi dalam bincang santai virtual dengan ruangenergi.com beberapa waktu lalu, di Jakarta.
Amien,yang juga pernah menduduki posisi Kepala SKK Migas tahun 2014-2018, bercerita total ongkosnya (mengolah sampah plastik menjadi bbm jenis solar) sekitar 90% harga jual Dexlite (jenis bbm solar non subsidi produksi PT Pertamina).
” 90% harga dexlite 1 liter.Untung 10%.Sampah gak perlu ke TPA Bantar Gebang. Dari TPS langsung ke pengolahan menjadi pellet,” papar Amien.
Di sisi lain,bagi Amien yang juga forensics & fraud Investigation practice, menilai masalah sampah plastik ini bagi temen-teman environmentalist kurang berminat, mungkin karena tidak membahas emisi karbon yang artinya kurang greng di mata internasional, jadi banyak dari mereka tidak tertarik.
“Yang direbutin bukan sampahnya. Tapi dana APBD untuk pengolahan sampahnya.Kan pilihannya: keluar dana APBD untuk menyimpan plastik di landfill TPA vs dapat profit kecil untuk memusnahkan plastik,” cetus Amien dengan nada prihatin.
